Maaf…

Tinggalkan komentar

Maaf, kalau semua hal yang aku lakukan.
Bermuara…
menimbulkan rasa sakit di hatimu…
maaf.
maafkan aku.

“kamu memang hobi”
jauh dari kata itu
aku tidak hobi sama sekali.

Ketika bunga tersinari oleh matahari

Tinggalkan komentar

Ketika itu sang matahari melihat bunga…
kecil…
mungil…
lucu ? ya terkadang saja.

kemudian matahari itu mendatanginya.
oh ternyata panasnya membuatnya lemah.
“itu semua salah matahari !”
begitu kata anak kecil itu.

matahari mendengar teguran anak kecil itu.
dan matahari kemudian berbalik.
dan merasa sedih.
“ini bukan waktunya”
begitu pikir matahari.

akhirnya matahari memutuskan untuk pergi.
meski menyimpan harapan untuk kembali.
yaa, selagi menunggu bunganya tumbuh besar.
lagipula matahari juga masih kecil.
“ya tidak apa lah”
begitu pikir matahari.

meski matahari berbalik.
matahari tetap berharap.
untuk kembali bersama dengan bunga yang telah tumbuh besar.
dan matahari yang telah dewasa.
hingga mereka bersatu.
berdampingan.
tanpa ada teguran dari anak kecil lagi.

karena kelak.
bunga dan matahari sudah dewasa.
sudah waktunya memang untuk saling mendampingi.

begitu harapan matahari.
seandainya tidak terjadi pun.
seandainya matahari melihat bunga lain.
ataupun bunga yang beralih ke matahari lain.

ah matahari harap itu tak terjadi.
matahari ingin kembali bersama bunga yang sama.
kalau bunga gimana ?
ya lihat proses saja lah.
semoga cikal bakal bunga mau menerima sang matahari. 🙂
begitu juga bunga itu masih mau menerima sang matahari. 🙂

Kenali Jawaban, Sebelum Pertanyaan

Tinggalkan komentar

Kenali Jawaban, Sebelum Pertanyaan

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ketahuilah saudara saudariku kaum muslimin, semoga Allah merahmati engkau, yaitu Allah memberikan ampunan atas dosa yang engkau lakukan di masa lalu, dan Allah memberi engkau petunjuk / taufiq sehingga engkau terselamatkan dari dosa di masa datang. Dan semoga Allah memberi engkau petunjuk dan penjagaan, untuk tetap berada di  agama yang lurus, agama fithrah, agama yang hanif, yaitu Islam yang sempurna dari segala sisinya.

Ketahuilah Akhi wa Ukhti (Saudara dan Saudariku), Sesungguhnya aku (penulis), engkau, ayahmu, ibumu, kerabatmu, semua manusia yang masih menjalani kehidupan ini,  mau tidak mau, dan tidak bisa menolak, akan menemui sebuah keadaan, yaitu keadaan yang tidak ada seorang pun di sisi kita untuk membela kita, baik itu ayah, ibu, kerabat, teman, bahkan pasangan kita. Jangankan untuk membela, hadir pun tiada sanggup.

Sebuah keadaan yang akan menentukan ketentuan yang akan menimpa engkau selanjutnya, yang apabila engkau tidak bisa lolos dalam keadaan ini, tidak akan pernah ada pengulangan, dan apabila engkau gagal, yang akan engkau temui hanyalah penyesalan, dan kesakitan yang pedih.

Apakah keadaan itu ? Rasulullah mengkabarkan, bahwasannya ketika seorang mayat telah selesai dikuburkan dan dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayat tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama, “Man Robbuka? Siapakah Robb(Tuhan)mu?” Kedua, “Wa maa diinuka? dan apakah agamamu?” Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum? dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini? ”. Dan cukup 3 pertanyaan itu yang ditanyakan, sebuah pertanyaan yang akan menentukan ketentuan selanjutnya. Dan kegagalan di saat ini hanya akan menimbulkan penyesalan yang tiada berarti.

Berdasarkan kabar yang asli datangnya dari Rasulullah ini, Para ‘Ulama merumuskan 3 hal  yang wajib bagi seseorang untuk ketahui / kenal, yang wajib bagi kita untuk memiliki pengetahuan yang benar atasnya,  apakah 3 hal itu ? Yang pertama, Mengenal Allah ‘Azza wa Jalla, Yang kedua, Mengenal Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam, dan Yang Ketiga, Mengenal Agama IsIam, dan mengenal ketiga hal itu dengan mengetahui dasar / dalilnya.

Secara singkat, mengenal Allah, yaitu mengenal Allah dalam 3 hal, yang pertama adalah dalam masalah Rububiyah-Nya, yaitu mengenal dan mengakui bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Sang Pemelihara, Sang Pengatur segala sesuatu, dan lain-lain, kemudian mengenal dan mengakui Allah dalam uluhiyah-Nya, yaitu mengenal bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan yang berhak untuk diibadahi, bukan yang lain, kemudian mengenal Allah dalam nama dan sifat-Nya, yaitu mengenal dan mengakui nama nama dan sifat sifat Allah yang Allah kabarkan dalam alqur’an dan Rasulullah kabarkan dalam hadits nabi yang shahih tanpa menyerupakan Nama dan SifatNya dengan makhluq-Nya, contoh nama-namaNya yang agung adalah ar-Rahman, ar-Rahiim, al-Ghaffar, al-Quddus, al-Malik, dan lain lain, dan contoh sifat-Nya yang mulia adalah, istiwa / bersemayam di atas ‘Arsy / singgasanaNya yang agung, Nuzul / Turun ke langit dunia pada setiap sepertiga akhir malam, tertawa, Maha Tinggi di atas makhluq-makhluqNya, dan dekat dengan makhluq-makhluqNya, dan lain lain.

Secara singkat, mengenal Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, adalah mengenal pribadi beliau, berdasarkan kabar kabar yang memang asli datang darinya, bukan dari kabar kabar palsu yang disandarkan pada Nabi yang mulia, mengenal pribadi beliau dan meneladaninya, dan mengenal sejarah kehidupan beliau dari beliau lahir sampai meninggal.

Secara singkat, mengenal Agama Islam, yaitu Islam adalah berserah diri pada Allah dengan tauhid (mengesakan Allah dalam rububiyah, uluhiyah, dan nama dan sifatNya), mengikat diri pada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku kesyirikan. Dan Islam itu sendiri, mempunyai 3 tingkatan, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan.

Dan yang paling penting adalah mengenal ketiga hal di atas dengan benar, dengan dasar dasar yang benar, yang sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, dan sesuai dengan pemahaman sahabat sahabat Nabi, dan tidak menyelishi pemahaman mereka dalam 3 hal ini.

Itulah sedikit penguraian mengenai 3 hal yang wajib kita kenal, sebelum kita diberi pertanyaan mengenainya, dan dengan mengenal-Nya, Rasul-Nya, dan Agama-Nya dengan benar, benar ? yaitu sesuai dengan apa yang dipahami para sahabat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Semoga pembaca akan segera berusaha mengenal ketiganya dengan benar, sehingga bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di kubur nanti, apabila tidak bisa, maka sungguh siksa kubur menanti, siksa kubur itu ada, apabila ada yang mengatakan tidak ada siksa kubur, maka itu sungguh dusta. Demikianlah sudah, penulis berdo’a kepada Allah agar kita semua diberi hidayah untuk menuju ke jalan yang benar dan diberi kekuatan untuk istiqamah di atasnya.

Sungguh Pangkal Wasiat adalah Cinta… :) <3

Tinggalkan komentar

Kepantasan itu PUN dipertanyakan.. (?)

Tinggalkan komentar

Sungguh Beruntung Orang yang Asing… :)

Tinggalkan komentar

Cinta… Membawaku ke Naungan-Nya :)

Tinggalkan komentar